Aksi Bersama Bantu Sesama, Kita Siap Tanpa Panik!
Menghadapi wabah COVID-19, kita tunjukkan semangat dan nilai kebersamaan bangsa kita, yaitu bergotong royong! Siapkan diri, kampung, komunitas dan lingkungan untuk bekerja sama tanpa kepanikan. Tetap tenang, kita gotong royong melakukan Aksi Bersama Bantu Sesama untuk Indonesia Raya!
Bagaimana Menginspirasi Semangat ke Lingkungan Sekitar?

UNTUK KOMUNITAS KREATIF DAN PEKERJA KREATIF
1. Mulai aksi kepedulian di lingkungan terdekat, walaupun dimulai dari aksi kecil.
2. Aktifkan forum komunikasi lintas komunitas di lingkungan terdekat, untuk informasi yang tepat dan kesempatan menjalankan aksi kolaborasi.
3. Masa pandemik yang mengharuskan kita work from home ini juga bisa jadi kesempatan untuk membuat aksi kolaborasi yang positif seperti menyampaikan pesan-pesan penyemangat lewat video kreatif, podcast, poster dll.
4. Kegiatan aksi kolaborasi yang positif dalam bersama-sama menghadapi wabah COVID-19 ini juga dapat menjadi motivasi untuk lebih mendalami wawasan, informasi, dan ilmu baru lewat berbagai media daring.
5. Untuk menyebarkan inspirasi lebih luas lagi, bagikan kegiatan komunitasmu di media sosial dengan menggunakan tagar #AksiBersamaBantuSesama dan mention @ICCNmedia!
UNTUK UMKM & LOCAL BRAND
1. Lakukan review terhadap business process usaha kita.
2. Identifikasi kebutuhan dasar konsumen, baik konsumen lama maupun baru.
3. Sederhanakan business process usaha kita ke intinya.
4. Aplikasikan ripple effect economy model, dengan mulai berjualan dari konsumen yang terdekat (seperti keluarga, RT, RW) sampai berkelanjutan (seperti kecamatan, kota, nasional, dst), secara tepat dan bertahap.
5. Sementara ubah business model menjadi cashflow positive, bukan terpatok pada margin.
6. Review, pilih & tawarkan produk yang mudah terjual.
7. Buat katalog produk secara digital, yang mudah di-share dan disebarkan lebih luas.
8. Perbanyak stok barang yang lebih banyak permintaan dari konsumennya.
9. Rekrut personel yang bisa menjadi digital salesman.
10. Tingkatkan intensitas penjualan secara digital dengan menggerakkan digital salesman.
Apa yang Bisa Kita Lakukan?

1. Makan makanan yang bergizi dan jaga asupan vitamin, baik dari makanan alami atau suplemen, khususnya vitamin C dan E.
2. Cuci tangan secara teratur, dengan memakai banyak sabun dan air mengalir.
3. Siapkan pembersih tangan berbasis alkohol ketika tidak tersedia sabun dan air.
4. Jangan menyentuh mata, mulut, atau hidung Anda dengan tangan yang tidak bersih.
5. Jaga jarak setidaknya 1 meter dari siapapun.
6. Jangan bersalaman atau bersentuhan langsung dengan siapapun.
7. Jika mengalami demam, dingin, atau sakit tenggorokan, jangan panik. Lakukan beberapa hal ini:
● Hirup uap air panas 2-3 kali sehari untuk membuat tubuh lebih nyaman.
● Minum banyak air agar tubuh tetap terhidrasi.
● Istirahat yang cukup, dan menjaga ketenangan pikiran.
● Sering cuci tangan untuk mengurangi penyebaran virus.
● Kunjungi dokter jika kondisinya memburuk, dan memakai masker ketika keluar rumah.
● Minum obat yang disarankan oleh dokter.
1. Sarankan kepada saudara yang berusia lanjut 60 tahun ke atas untuk tetap di rumah saja.
2. Jangan bersin atau batuk pada telapak tangan. Gunakan tisu dan buang dengan segera segera, atau bersin di dalam sisi siku Anda.
3. Jangan bepergian atau mengunjungi tempat-tempat ramai jika sedang sakit.
4. Kenakan masker jika Anda sakit dan harus keluar rumah.
5. Tidak membagikan pesan dari media yang tidak resmi dan bukan dari pihak yang berwenang. Hanya membagikan informasi resmi yang datang melalui lembaga dan pakar kesehatan.
6. Hubungi petugas kesehatan profesional dan ikuti arahan mereka. Untuk informasi nasional bisa menghubungi Kementrian Kesehatan Republik Indonesia
● Halo Kemenkes: 1500567
● Emergency Operation Center: 119 / 021-5210411 / 081212123119
● Website: infeksiemerging.kemkes.go.id
1. Buka sepatu di pintu, sebelum memasuki rumah.
2. Masuk rumah bertelanjang kaki, jangan dulu menyentuh apapun, atau tidak langsung duduk di kursi atau tempat tidur.
3. Semprotkan alkohol desinfektan pada sepatu, jaket, handphone, kacamata, kunci, pulpen, serta perangkat kerja.
4. Langsung buang semua tanda terima pembelian, kuitansi, struk, atau kertas yang tidak terpakai.
5. Segera masuk kamar mandi, buka pakaian dan langsung tempatkan pakaian kotor di keranjang untuk siap dibawa ke mesin cuci.
6. Langsung segera mandi, gosok gigi.
7. Kemudian cuci tangan dengan sabun selama 20 detik dan bilas pada air mengalir.
1. Lakukan pemantauan jalur keluar-masuk kampung. Tapi tidak perlu halangi warga yang pergi mencari nafkah. Ingatkan untuk langsung mandi dan ganti baju saat pulang.
2. Sediakan di pintu masuk kampung dan beberapa sudut kampung tempat cuci tangan supaya warga sering cuci tangan.
3. Kalau terpaksa keluar rumah, jaga jarak 1 meter dari siapapun. Jangan berdesak-desakan ketika berdiri dan antre.
4. Tunda dulu arisan, ibadah bersama di luar rumah, nonton bioskop, belajar bersama, nongkrong di cafe, dsb. Waktunya berkumpul bersama keluarga di rumah dulu.
5. Yang punya rejeki lebih semoga bisa membantu tetangga agar bisa makan bergizi, supaya tetap sehat. Di saat serangan wabah seperti sekarang ini, kita harus semakin gotong royong.
1. Pergi ke pasar dengan menggunakan masker kain dan sarung tangan (sarung tangan plastik untuk dapur). Langsung mandi dengan sabun dan keramas sebelum melakukan pengolahan makanan.
2. Bahan yang butuh dicuci sebaiknya dicuci pada waktu bersamaan dengan air mengalir, jangan di baskom.
3. Cuci tangan pakai sabun (sabun apa saja, tidak harus antiseptik) selama 20 detik dan bilas pakai air mengalir ketika selesai membersihkan bahan baku, berpindah dari satu proses ke proses lainnya, setelah menangani protein hewani, setelah memasak dan sebelum menyajikan makanan.
4. Selama mengolah makanan pakai masker kain dan penutup kepala (kupluk, kain, bandana).
5. Jika penyajian makanan secara prasmanan, masukkan makanan dalam wadah tertutup. Usahakan untuk pelanggan tidak mengambil makanan sendiri.
6. Peralatan penyajian makanan seperti sendok sayur, sendok saji, dan penjepit sebaiknya sering dicuci dengan sabun cuci.
7. Gunakan masker dan penutup kepala ketika menyajikan. Masker & penutup kepala kain dicuci dan langsung dijemur setiap hari.
8. Siapkan tempat cuci tangan dengan air mengalir dan sabun (sabun apa saja, tidak harus antiseptik) untuk pelanggan cuci sebelum masuk warung.
9. Jaga jarak pelanggan dengan kasir dan pelayan. Usahakan kasir dan pelayan makanan berbeda karena uang bisa menjadi media penularan.
10. Usahakan jarak antar meja kurang lebih 2 meter. Kurangi jumlah kursi serta atur posisi menjadi selang seling dan tidak saling berhadapan.
1. Cuci tangan sebelum menerima bungkus makanan.
2. Usahakan makanan tidak dipegang langsung oleh tangan, jadi siapkan wadah tertutup.
3. Minta kemasan (ramah lingkungan lebih baik) dan usahakan tidak dipegang terlalu banyak orang.
4. Pelayan pesan antar sebaiknya menjaga jarak ketika mengantar makanan dan menerima pembayaran.
5. Pelayan pengantar sebaiknya memakai jaket dan sarung tangan ketika mengantar.
6. Usahakan sering mencuci tangan ketika sebelum meletakkan makan dan menerima pembayaran uang tunai.
7. Bila memasuki kampung atau wilayah yang melakukan penyemprotan cairan disinfektan kepada pendatang, tanyakan bahan yang digunakan karena cairan disinfektan hanya digunakan untuk permukaan benda. Untuk badan dan pengemudi mengggunakan sabun atau hand sanitizer.
1. Menggulung karpet untuk memudahkan dalam membersihkan dengan dengan sabun cairan pel lantai.
2. AC dimatikan, buka jendela dan bisa menghidupkan kipas angin serta selalu membuka pintu untuk sirkulasi udara dan meminimalkan warga menyentuh pintu.
3. Menyediakan sabun dan keran untuk cuci tangan atau hand sanitizer yang berbahan alkohol minimal 70%.
4. Membersihkan toilet, tempat cuci tangan secara berkala.
5. Tidak menyediakan peralatan untuk dipakai bersama seperti sisir, parfum, alas ibadah, gelas dan alat makan. Dispenser bisa tetap disediakan dan setiap orang harus mengambil dengan botol masing-masing.
6. Liburkan acara-acara yang mengumpulkan orang banyak lebih dari 10 orang.
7. Waktunya mendekatkan diri kepada Tuhan dan berdoa untuk kebaikan seluruh bangsa Indonesia dan dunia.

Apa yang Bisa Komunitas Lakukan?
Try some other hashtag or username




Pertanyaan Apa yang Sering Ditanyakan?
Inilah jawaban atas pertanyaan umum mengenai Coronavirus COVID-19, berdasarkan berbagai ahli dari lembaga terkenal dan analisis Pedoman CDC, WHO, serta Kementerian Kesehatan.
COVID-19 adalah kondisi infeksius, yang artinya dapat disebarkan, langsung atau secara tidak langsung, dari satu orang ke yang lainnya. Infeksi ini melibatkan saluran pernapasan bagian atas Anda (hidung, tenggorokan, saluran udara, paru-paru). Disebabkan oleh yang baru ditemukan coronavirus, disebut novel coronavirus, pertama kali diidentifikasi di Wuhan, China, pada Desember 2019.
Proses penularan melalui mata, hidung, dan mulut, lewat droplets atau cairan yang keluar ketika batuk atau bersin. Kontak langsung atau berdekatan dengan orang yang terinfeksi. Menyentuh benda yang terkontaminasi.
Coronavirus memiliki “Infektivitas tinggi tetapi mortalitas rendah”. Tingkat kematian berkisar antara 2-3%. Pada kejadian SARS 2003 sebesar tingkat kematian mencapai 10% dan MERS 2012 tingkat kematian mencapai 35%. Pada coronavirus, risiko kematian hanya lebih tinggi pada usia di atas usia 60 tahun dan orang dengan gangguan kesehatan yang sudah ada sebelumnya.
Tidak, hampir 80% orang mengalami gejala ringan dan pulih dari penyakit dalam 2 pekan. Sebagian besar gejalanya dapat diobati dengan perawatan medis yang tepat waktu. Orang yang lebih tua memiliki kemungkinan dua kali lipat untuk mengalami gejala yang serius. Kebanyakan penyakit yang disebabkan coronavirus umumnya ringan, terutama untuk anak-anak dan orang dewasa.
Tidak, belum ada bukti yang menunjukkan demikian. Berdasarkan pengalaman dengan coronavirus lain seperti SARS dan MERS tidak menunjukkan adanya penularan melalui makanan.
Anda dapat menduga memiliki coronavirus, hanya jika Anda memiliki gejala (demam, batuk, sesak napas) ditambah salah satu dari ini: baru saja melakukan perjalan ke daerah mewabahnya coronavirus (seperti Cina, Iran, Italia, Republik Korea, dll.), melakukan kontak langsung dengan pasien coronavirus, mengunjungi fasilitas kesehatan di mana pasien coronavirus sedang dirawat.
Bertahan hingga 8-10 jam di atas benda berpori (seperti kertas, kayu, kardus, spons dan kain) dan sedikit lebih dari itu di benda tidak berpori (seperti kaca, plastik, dan logam).
Masker bedah (3-layer) sekali pakai sudah cukup baik untuk melindungi dari virus. Utamakan penggunaan alat pelindung diri (APD) seperti sarung tangan, masker bedah, masker n95, face shield, kacamata goggle, coverall jumpsuit (baju pelindung), hingga cover sepatu untuk para tenaga medis yang berhadapan langsung dengan pasien.
ODP (Orang Dalam Pemantauan) adalah mereka yang demam di atas 38 derajat Celsius, disertai gejala gangguan sistem pernafasan seperti pilek, sakit tenggorokan, dan batuk. Selain itu, ia juga memiliki riwayat perjalanan ke luar negeri atau dalam negeri yang menjadi episentrum Corona.
PDP (Pasien Dalam Pengawasan) adalah seseorang dengan Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA), demam di atas 38 derajat celsius. Lalu punya gejala klinis lain pilek, sakit tenggorokan, sesak nafas, pnumonia atau infeksi paru-paru ringan sampai berat, dan batuk. Mereka juga pernah punya riwayat bersinggungan dengan pasien positif Covid-19 atau pergi ke daerah episentrum Corona baik di luar maupun dalam negeri.
Suspect adalah mereka yang menunjukan gejala corona, diduga kuat sudah melakukan kontak dengan pasien positif coronavirus, disarankan dilakukan swab. Sampel yang diambil dari proses swab ini akan diuji menggunakan metode PCR (polymerase chain reaction) dan Genome Sequencing untuk mengetahui apakah si pasien positif atau negatif COVID-19. Butuh waktu 2-3 hari menunggu hasil uji spesimen ini. Jika terkonfirmasi positif, pasien akan menjalani perawatan sampai dua kali pemeriksaan negatif, baru dipersilakan pulang. Sementara jika negatif, pasien akan diminta menunggu pemeriksaan sekali lagi untuk memastikan benar-benar negatif.
Lockdown, diambil dari bahasa Inggris, artinya adalah “terkunci”. Jika dikaitkan dalam istilah teknis dalam kasus coronavirus atau COVID-19, arti lockdown adalah mengunci seluruh akses masuk maupun keluar dari suatu daerah maupun negara.
Physical Distancing, menurut Center for Disease Control (CDC) adalah menjauhi segala bentuk perkumpulan, menjaga jarak dengan manusia, dan menghindari berbagai pertemuan yang melibatkan banyak orang. Selain istilah physical distancing, dalam bahasa Indonesia juga ada istilah “isolasi” dan “karantina”.
WFH atau Work from Home, berarti bekerja dari rumah. Terkait dengan virus corona, Anda tidak perlu pergi bekerja untuk mengurangi risiko tertular virus corona.
Imported case, berarti seseorang terjangkit saat berada di luar wilayah di mana pasien tersebut melapor. Misalnya seorang pasien dilaporkan positif corona di Indonesia. Namun dia tertular di luar wilayah Indonesia, karena misalnya dia baru saja liburan dari luar negeri.
Local transmission, atau transmisi lokal berarti seorang pasien tertular di dalam wilayah dimana kasus ditemukan. Misalnya seorang pasien dilaporkan positif terjangkit coronavirus di Indonesia dan tertularnya pun di Indonesia.
Pandemi, berarti penyakit tersebut sudah menyebar ke seluruh dunia atau penyebarannya terjadi secara global. Levelnya pun lebih tinggi dibanding epidemi. Dalam kasus virus Corona, WHO menetapkan Covid-19 sebagai pandemi setelah menyebar hampir di seluruh negara.
